Selasa, 22 Juni 2021

Sistem Kesehatan Terbaik

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, sobat 
Salam sehat ! 
Apa kabar hari ini ? 
Masih dalam suasana pandemi, tiba-tiba pagi ini pikiran ku tergelitik dengan notifikasi semakin tinggi nya kasus COVID-19 akhir-akhir ini. Seolah-olah lagi ada deadline kejar setoran hehe, no offense I am just saying. 
Trus ada teman tetangga kosan yang mention tentang ganas nya varian Delta. Subhanallah

Oke baiklah, what next I do ? Aku langsung kepo dengan gimana ya Sistem Kesehatan Terbaik yang bisa handel semua ini ? 
Secara pribadi, upaya yang aku lakukan adalah iman, imun dan aman seperti jaga jarak, keluar seperlunya saja, dan memakai masker. 
Lalu bagaimana tanggung jawab keilmuan ku yang atas izin Allah mendapat kesempatan belajar kesehatan masyarakat selama 4 tahun dan kini berlanjut belajar tentang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan? 

Kepo lah diriku dengan sistem kesehatan terbaik. Apasih gambaran Sistem Kesehatan Terbaik ? Kalau teman-teman terpikir apa ? Boleh ya komen di bawah. Kalau aku muncul gambaran: 
1. Gratis 
2. Pelayanan terbaik (teknologi terbaik, cepat dan tepat) 
3. Terintegrasi mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif 

Dari nomor 1 saja, sepertinya di era sekuler kapitalis ini tak ada yang bisa memenuhi. Apakah iya ? Logika berkata , jelas lah. Apakah ada yang gratis di dunia ini ? hahaha . Begitulah seyogyanya otak dan pemikiran yang dididik dan tumbuh serta menghirup nafas pendidikan, sosial, ekonomi, dan hukum dari sekuler kapitalis. Iseng-iseng aku coba ketik di youtube :


Muncul lah tiga hasil pencarian teratas, dan aku udah nonton video yang nomor 2 karena waktu itu aku udah search lewat youtube lite di handphone. Di Video itu disebutkan bahwa 5 negara dengan sistem kesehatan publik terbaik adalah: 
1. Perancis : investasi triliunan, angka harapan hidup rata rata 82,4 tahun 
2. Inggris: national health service, 36 jam melayani 1 juta pasien , dana dari pajak warga negara, Angka harapan hidup 81,2 tahun 
3. Kanada : Medicare, asuransi kesehatan publik, UGD gratis, ada RS terbaik se dunia, angka harapan hidup 82,2 tahun 
4. Swedia : kunjungan spesialis tidak gratis Rp 200 - 500 ribu, kesehatan umum gratis dan di subsidi oleh pemerintah, ada batasan pengeluaran per orang yakni Rp 1.500.000 untuk biaya kesehatan per tahun, angka harapan hidup pria 79,5 tahun , wanita 83,5 tahun. 
5. Swiss: layanan kesehatan Universal 100% masyarakat memiliki asuransi kesehatan publik, termasuk wisawatan yang datang dengan kualifikasi tertentu, angka harapan hidup di Swiss mencapai rata-rata 83,7 tahun 

Jelas sudah, bahwa mayoritas pelayanan kesehatan terbaik pun di era sekuler kapitalis ini menggunakan asuransi kesehatan sebagai dasar dan pondasi yang berarti jelas tidak ada yang memberikan layanan kesehatan GRATIS bagi penduduk negaranya. Sorry to say, padahal Layanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar komunal atau publik dalam sebuah masyarakat. Lalu gimana, emang ada layanan kesehatan GRATIS di sepanjang peradaban bumi ini? Bisa kah gratis? 

Waktu masih kuliah S1, aku pernah mendengar tentang bagaimana peradaban Islam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi penduduk nya. How can it be ? Lets talk about it 
1. Dalam Islam, Kesehatan dipandang sebagai kebutuhan pokok publik (v) - Jelas bahwa semua
    manusia dalam naungan peradaban Islam menjadi prioritas untuk mendapatkan layanan kesehatan
    tanpa diskriminasi.  
2. Islam meletakkan dinding pemisah tebal antara kesehatan dengan kapitalisasi//komersialisasi
    atau aspek bisnis (v) - Hal ini berimplikasi bahwa akan terhubung dengan pendidikan tenaga
    kesehatan yang terjangkau hingga gratis, alat kesehatan yang terjangkau, obat-obatan yang
    terjangkau, listrik, air bersih sehingga tak ada namanya gambaran untuk mencari profit tinggi dalam layanan
    kesehatan. 
3. Negara tidak mengkomersilkan hak publik sekalipun ada orang yang mampu membayar -
    sehingga tak ada namanya pilih kasih atau bingung antara pilihan ekonomi atau kesehatan karena
    ketika berhadapan pada kepentingan perut, orang tersebut akan didahulukan untuk dilayani dengan
    landasan sebatas pada manfaat. 
4. Kualitas layanan dijamin, dengan adanya layanan kesehatan yang cukup 
  • RS Annuri 700 M pada kekhilafahan Umayyah lengkap dengan peralatan paling modern beserta dokter dan perawat profesional pertama kali menerapkan rekam medis serta dibuka sekolah kedokteran di RS tersebut, sang khalifah menghibahkan perpustakaan pribadinya untuk kemajuan ilmu kedokteran. Salah satu lulusan nya adalah Ibnu Al Nafis dikenal sebagai salah satu penemu sirkulasi paru-paru. Pada saat itu, Eropa masih dalam kegelapan dibuktikan pada perihal BAB saja belum ada jamban. 
  • Lalu ada RS Baghdad (841 M) yang salah satu pimpinannya adalah Ar-Razi atau Razes sangat memperhatikan kualitas layanan dan ketepatan obat-obatan yang teruji secara ilmiah. Buku Razzes pun menjadi rujukan negara-negara barat. Namun invasi bangsa Mongol telah menghancurkan RS ini dan koleksi pustaka. 
  • Ada juga RS Ahmad Ibnu Tulun di Kairo (872 M) telah memiliki manajemen keperawatan yang modern dan spesifik. Memiliki akademi kdokteran dan pustaka. Ada rumah obat. 
  • RS Al-Mansuri di Kairo (1284 M) ,mampu menampung lebih dari 4000 pasien per hari, bangsal terpisah antar penyakit, perpustakaan, dan ada pula layanan khusus penyakit mental. Pasien yang terjaga dihibur dengan alunan musik lembut dan buku-buku. Layanan rawat inap bebas biaya, dan ketika pasien sudah selesei dari rawat inap diberi bekal dan uang kompensasi kehidupan yang hilang selama dirawat. Pelayanan juga diberikan pada para tahanan,tinggal di tempat jauh, orang cacat, dan para musafir. Ada RS keliling tanpa mengurangi kualitas layanan.  Saking bagusnya, sampai ada yang pura-pura sakit agar bisa dirawat di RS khilafah.
5. Peradaban Islam tidak akan memungut biaya kesehatan pada rakyatnya karena itu adalah tanggung jawabnya. Biaya dari negara yang berlandaskan sistem ekonomi Islam. Negara menjadi mampu memberikan layanan gratis dari pengelolaan hasil dan harta kekayaan umum termasuk hutan, tambang, minyak, gas dan sebagainya. 
Layanan gratis dan berkualitas unggul bagi semua masyarakat.  Aspek promotif dan preventif dengan segala kualitas makanan yang halal dan thoyyib, subsidi bagi ibu menyusui, Aspek kuratif dengan layanan kesehatan yang berkualitas, 

So, pernah kebayang sampe ada dana recovery ? Dikasih sangu sebagai ganti dan jeda dari sakit ke sembuh. Ini bener-bener beda level sih.

Awalnya aku mengira bahwa sistem kesehatan akan menjadi membaik ketika mencontoh setiap teknis nya. Tetapi, aku sadar bahwa sistem pemikiran landasan harus didudukkan pada Islam terlebih dahulu sehingga akan amanah, jauh dari korupsi. Penjagaan dan tercapainya kualitas suatu sistem akan bisa  diperbaiki dengan sistemik juga, 

So bisa apa? ya inilah yang ku bisa, belajar dan berbagi. 
Stay healthy