"Get and give or vice versa- This life is a cycle, if you want to keep moving so then, do the cycle, Inshaallah the tire will go to what Allah has been directed because Allah has The Best Scenario- Anis Astur, 2017"
Hari I AUN-AELP dimulai dengan keberangkatan saya dengan teman saya dari kosan teman saya naik Uber pukul 02.30 WIB ke Juanda. And Alhamdulillah, seperti yang sudah diperkirakan bahwa bisa kenak biaya lebih murah yakni Rp. 42.000 ke Juanda dari daerah Gubeng Airlangga. Mobilnya Serena woy (lagi hot topic di keluarga,- Serena, Alpart, Evalia, Luxio). Sampai di Juanda sekitar pukul 03.30 WIB. Ini adalah pertama kalinya saya ke bandara sepagi itu dan alhasil memang demikian, para pegawai pun masih berjaket karena kedinginan mungkin ya. Kemudian, bandara masih sepi. Toko-toko dan money changer belum buka. Well, the show must go on karena tiket Juanda-KL tepat pukul 05.10.
Kami berdua menuju check in baggage, dan Alhamdulillah banget semalem bisa mencetak tiket karena pas mau masuk area check in, tiket nya di check oleh pak penjaga. Alhamdulillah, check in bagasi berjalan lancar. Namun, terjadi pas kami akan mencetak boarding pass yang tujuan Juanda-KL untuk kepulangan tanggal 26 Juli, boarding pass tidak bisa di cetak, tetapi malah mencetak ulang boarding pass yang sudah kami cetak semalam. Oke lhaa.. mungkin bisa di cetak di KL. Kemudian kami menuju lantai 2 Juanda Airport T2, ketika akan masuk area pemeriksaan check in gate Internasional, kertas boarding pass yang sudah kami cetak semalam tak terdeteksi. Maka kami diminta untuk mencetak kembali boarding pass di lantai 1. Turun lagi deh tapi bagusnya di Juanda, kalau naik ada elevator sedangkan kalau turun pakai tangga. Bagus tuh untuk tidak menjadikan orang-orang malas. Toh turun juga membutuhkan energi lebih kecil.
Ketika sampai di mesin check-in, kami mencoba mencetak boarding pass lagi, tapi tidak bisa. Kami mengira boarding pas yang sebelumna salah cetak telah di buang oleh petugas. Alhamdulillah tida. Maka, kami kembali ke lantai 2. Dan setelah pemeriksaan, kelupaan gunting ku di kotak pensil dan benda tajam dilarang masuk ke pesawat. Maka gunting saya di ambil oleh petugas. Ternyata ada penumpang lain yang membawa "cobek" di tas carry on. Tetapi harus diambil karena cobek perlu diletakkan dengan bagasi begitu juga benda tajam.
Selain itu, kembali fenomena bahwa air minum tidak boleh dibawa di carry on serta makanan yang tak boleh di carry on. Karena sayang dengan air, maka air minum bisa dihabikan dahulu serta bisa sarapan. Eits, jangan lupa untuk mengeluarkan laptop dari tas untuk dilewatkan pemeriksaan berjalan. Setelah itu, kami menuju imigrasi "penstempelan passport". Pertanyaan pak petugas imigrasi kepada saya :
1. Ke KL berapa lama ? Jawab = lima hari
2. Ada acara apa ?" Jawab = konefernsi
3. Pulang nya tanggal 23 ? - Ini pertanyaan menjebak, padahal hari itu jelas 22 juli dan acara 5 hari. masak iya pulang tanggal 23- jawab : tanggal 26 Pak
4. Sudah punya tiket pulang ? Jawab - sudah Pak
5. Berapa orang ? Jawab : 2
Intinya selow aja, rileks and smile ketika melewati kantor imigrasi.
Ternyata pertanyaan lain, juga diberikan kepada partner saya "Lima hari di Malaysia ya mbak, segera pulang ya" - Wow,wow "Begitulah kesayangan negara melepaskan pemuda bangsa" ecie..
Saat itu, perlu ke gate nomor 9. Tetapi harus persiapan untuk sholat shubuh sekitar pukul 04.28 WIB. Setelah menunggu beberapa puluh menit, kami sholat shubuh dan segera menuju ke gate 9 dan eh ternyata dekat gate 9 ada musholla, ngapain kami harus nunggu di gate 7 buat sholat. Oke lha. jadi tahu hal baru. Alhamdulillah penerbangan tepat waktu dan banyak yang ke KL dengan naik Air Asia. Saya duduk di seat 15 C dan teman saya di seat 15 B.
Ini pertama kali saya naik Air Asia. perbedaan terletak pada kursi nya yang sedikit bisa di mundurkan untuk sandaran punggungnya serta adanya tempelan iklan di bagian meja depan penumpang (disebut tamu atau guest oleh Air Asia), dan juga di bagian luar ruang penyimpanan atas kepala penumpang. Mungkin itulah kenapa Air Asia bisa mendapat low cost flght award karena setiap space dalam pesawat bisa menghasilkan pemasukan. Maaf, ini masih asumsi yang perlu di riset lebih lanjut. Jadi nambah makan ya nambah, duduk di kursi kursi tertentu juga nambah, insurance juga b=nambah. Super super super.. Dari pramugarinya juga, pakai flat shoes dengan outfit khasnya. Awalnya dikira tak ada pramugara nya ternyata ketika penerbangan KL-AOR (Alor Setar) ada pramugara nya.
Oke, Alhamdulillah mendarat di KLIA2 dengan selamat pukul 08.30 Waktu Malaysia yang ternyata malah sama seperti WITA di Indonesia yakni 1 jam lebih awal dari WIB. Disinilah perjalanan dimulai, walaupaun dari tadi juga terus berproses. Kami berdua memasuki KLIA 2 lumayan takjub karena ternyata luuuuas dan untuk ambil bagasi saja butuh beberapa lantai dilewati. Asik lha, juga ada tempat-tempat foto asik yang bisa menghibur ngantuknya pagi ini.
Sebelum mengambil bagasi, harus mengantri dibagian imigrasi untuk masuk ke Malaysia. Ada row yang disediakan khusus bagi negara-negara ASEAN, lucunya ada anak dari Korea atau China rambutnya di potong tipis bentul hati (love).So cute...
Oh ya, pagi ini kami sarapan dengan roti bakar (duren coklat), dan juga roti coklat. Minumnya cukup air mineral.
Dari imigrasi, kami mengambil bagasi dan menuju tempat check in bagasi lagi untuk menuju Alor Setar. Jam terus bergulir, Alhamdulillah kami bisa check in bagasi dengan lancar. Kerennya, kami baru tahu ternyata mesin check in selain bisa buat cetak boarding pass, juga bisa dipakai buat cetak tag untuk tas. Cool....
Oke, inilah waktu menunggu dan pencarian gate 7 dimulai, dari jam 9 ke jam 11, ada 2 jam. sepanjag jalan menuju gate 7 tak ada hal yang seru selain mengabadikan momen dan tentunya beberapa pembicaraan yang terus menggali refleksi diri. (Kisah teman saya yang jadi ketua panitia PKKMB fakultas nya dan terpilih menjadi delegasi AELP- sungguh memang Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui dengan adanya take and give menjadikan life learning point will keep going, MasyaAllah"
Gate seharusnya dibuka pukul 11.00 ternyata baru dibuka pukul 11.30. Hal ini sedikit delay. Sepertinya sudah menjadi image di masyarakat. Namun, cara pramugara (anak /kaki tangan pesawat) dapat mengapresiasi kesabaran penumpang yang telah menunggu.
Penerbangan ke Alor Setar dari KL membutuhkan waktu sekitar 1 jam setengah. Alhamdulillah penerbangan berjalan lancar, dan sampai di AOR pukul setengah 2 siang. Tetapi ada keadian bahwa koper nya partner saya ada lobang dan sobek sedikit. usut punya usut agar bisa diurus ternyata tak bia karena tidak menggunakan insurance.
Setelah sholat dhur, kemudian menunggu baca-baca, kontak panitia akhirrnya panitia datang bersama peserta lain dari Filiphina dan Brunei kami naik Alphart menuju UUM. Pembicaraan seru di mobil dan jalanan seperti Indonesia.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kamar, dapat buddies, dan foto bersama. Selanjutnya makan siang naik kerabu di Mall di dalam UUM. Harganya 5RM, dan minum nestea 2 RM. Semua baik, dan terasa luar negeri rasa rumah karena bahasanya tak jauh berbeda. Dari mall, bisa beli adaptor seharga 8 RM dan sabun batang 1,5 RM. Setelah itu bisa bersih diri dan istirahat.
Pukul 09.30 para peserta mendapatkan dinner nasi kuning, sup dan ayam. Setelah itu ada acara perkenalan diri (nama lengkap, nama panggilan, negara asal dan universitas asal). Perkenalan oleh semua peserta dan panitia. Ternyata ada pula panitia yang tinggal di Johor di daerahnya banyak orang Jawa dan ternyata mereka adalah relawan yang rela untuk tidak liburan ketika yang lain masih liburan. JOhor sampai UUM sekitar 10-12 jam darat. UUM dekat dengan Thailand perbatasan utara Malaysia dengan Thailand.
Acara perkenalan diri dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Saya di kelompok 1 (hijau), dan Icha teman saya ada di kelompok 4 (merah). Satunya lagi teman dari UBD ada di kelompok lain. Dengan ditemani panitia (Luk, Balqis, Ika) kami membuat cheers dan nama grup.
Setiap peserta mendapatkan tas UUM, kaos UUM, kaos AELP, syal, dan buku panduan AELP. So cute.
Hari ini, penyambutannya sangat baik, dari moda transportasi penjemputan, suasana kamar, dan tulisan penyambutan yang so sweet karena ada nama pesetanya, ada buddies nya, hingga kamar yang nyaman. Bismillah bisa terus berfikir, berkarya. Apa nama kelompok saya dan bagaimana cheers nya, temukan jawabannya di hari ke II.
Laa haula wala kuwwata Illa billah.


