Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, sobat
Salam sehat !
Apa kabar hari ini ?
Masih dalam suasana pandemi, tiba-tiba pagi ini pikiran ku tergelitik dengan notifikasi semakin tinggi nya kasus COVID-19 akhir-akhir ini. Seolah-olah lagi ada deadline kejar setoran hehe, no offense I am just saying.
Trus ada teman tetangga kosan yang mention tentang ganas nya varian Delta. Subhanallah
Oke baiklah, what next I do ? Aku langsung kepo dengan gimana ya Sistem Kesehatan Terbaik yang bisa handel semua ini ?
Secara pribadi, upaya yang aku lakukan adalah iman, imun dan aman seperti jaga jarak, keluar seperlunya saja, dan memakai masker.
Lalu bagaimana tanggung jawab keilmuan ku yang atas izin Allah mendapat kesempatan belajar kesehatan masyarakat selama 4 tahun dan kini berlanjut belajar tentang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan?
Kepo lah diriku dengan sistem kesehatan terbaik. Apasih gambaran Sistem Kesehatan Terbaik ? Kalau teman-teman terpikir apa ? Boleh ya komen di bawah. Kalau aku muncul gambaran:
1. Gratis
2. Pelayanan terbaik (teknologi terbaik, cepat dan tepat)
3. Terintegrasi mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Dari nomor 1 saja, sepertinya di era sekuler kapitalis ini tak ada yang bisa memenuhi. Apakah iya ? Logika berkata , jelas lah. Apakah ada yang gratis di dunia ini ? hahaha . Begitulah seyogyanya otak dan pemikiran yang dididik dan tumbuh serta menghirup nafas pendidikan, sosial, ekonomi, dan hukum dari sekuler kapitalis. Iseng-iseng aku coba ketik di youtube :
Muncul lah tiga hasil pencarian teratas, dan aku udah nonton video yang nomor 2 karena waktu itu aku udah search lewat youtube lite di handphone. Di Video itu disebutkan bahwa 5 negara dengan sistem kesehatan publik terbaik adalah:1. Perancis : investasi triliunan, angka harapan hidup rata rata 82,4 tahun
Waktu masih kuliah S1, aku pernah mendengar tentang bagaimana peradaban Islam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi penduduk nya. How can it be ? Lets talk about it
- RS Annuri 700 M pada kekhilafahan Umayyah lengkap dengan peralatan paling modern beserta dokter dan perawat profesional pertama kali menerapkan rekam medis serta dibuka sekolah kedokteran di RS tersebut, sang khalifah menghibahkan perpustakaan pribadinya untuk kemajuan ilmu kedokteran. Salah satu lulusan nya adalah Ibnu Al Nafis dikenal sebagai salah satu penemu sirkulasi paru-paru. Pada saat itu, Eropa masih dalam kegelapan dibuktikan pada perihal BAB saja belum ada jamban.
- Lalu ada RS Baghdad (841 M) yang salah satu pimpinannya adalah Ar-Razi atau Razes sangat memperhatikan kualitas layanan dan ketepatan obat-obatan yang teruji secara ilmiah. Buku Razzes pun menjadi rujukan negara-negara barat. Namun invasi bangsa Mongol telah menghancurkan RS ini dan koleksi pustaka.
- Ada juga RS Ahmad Ibnu Tulun di Kairo (872 M) telah memiliki manajemen keperawatan yang modern dan spesifik. Memiliki akademi kdokteran dan pustaka. Ada rumah obat.
- RS Al-Mansuri di Kairo (1284 M) ,mampu menampung lebih dari 4000 pasien per hari, bangsal terpisah antar penyakit, perpustakaan, dan ada pula layanan khusus penyakit mental. Pasien yang terjaga dihibur dengan alunan musik lembut dan buku-buku. Layanan rawat inap bebas biaya, dan ketika pasien sudah selesei dari rawat inap diberi bekal dan uang kompensasi kehidupan yang hilang selama dirawat. Pelayanan juga diberikan pada para tahanan,tinggal di tempat jauh, orang cacat, dan para musafir. Ada RS keliling tanpa mengurangi kualitas layanan. Saking bagusnya, sampai ada yang pura-pura sakit agar bisa dirawat di RS khilafah.
So, pernah kebayang sampe ada dana recovery ? Dikasih sangu sebagai ganti dan jeda dari sakit ke sembuh. Ini bener-bener beda level sih.
So bisa apa? ya inilah yang ku bisa, belajar dan berbagi.
Stay healthy





