Selasa, 22 Juni 2021

Sistem Kesehatan Terbaik

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, sobat 
Salam sehat ! 
Apa kabar hari ini ? 
Masih dalam suasana pandemi, tiba-tiba pagi ini pikiran ku tergelitik dengan notifikasi semakin tinggi nya kasus COVID-19 akhir-akhir ini. Seolah-olah lagi ada deadline kejar setoran hehe, no offense I am just saying. 
Trus ada teman tetangga kosan yang mention tentang ganas nya varian Delta. Subhanallah

Oke baiklah, what next I do ? Aku langsung kepo dengan gimana ya Sistem Kesehatan Terbaik yang bisa handel semua ini ? 
Secara pribadi, upaya yang aku lakukan adalah iman, imun dan aman seperti jaga jarak, keluar seperlunya saja, dan memakai masker. 
Lalu bagaimana tanggung jawab keilmuan ku yang atas izin Allah mendapat kesempatan belajar kesehatan masyarakat selama 4 tahun dan kini berlanjut belajar tentang Administrasi dan Kebijakan Kesehatan? 

Kepo lah diriku dengan sistem kesehatan terbaik. Apasih gambaran Sistem Kesehatan Terbaik ? Kalau teman-teman terpikir apa ? Boleh ya komen di bawah. Kalau aku muncul gambaran: 
1. Gratis 
2. Pelayanan terbaik (teknologi terbaik, cepat dan tepat) 
3. Terintegrasi mulai dari aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif 

Dari nomor 1 saja, sepertinya di era sekuler kapitalis ini tak ada yang bisa memenuhi. Apakah iya ? Logika berkata , jelas lah. Apakah ada yang gratis di dunia ini ? hahaha . Begitulah seyogyanya otak dan pemikiran yang dididik dan tumbuh serta menghirup nafas pendidikan, sosial, ekonomi, dan hukum dari sekuler kapitalis. Iseng-iseng aku coba ketik di youtube :


Muncul lah tiga hasil pencarian teratas, dan aku udah nonton video yang nomor 2 karena waktu itu aku udah search lewat youtube lite di handphone. Di Video itu disebutkan bahwa 5 negara dengan sistem kesehatan publik terbaik adalah: 
1. Perancis : investasi triliunan, angka harapan hidup rata rata 82,4 tahun 
2. Inggris: national health service, 36 jam melayani 1 juta pasien , dana dari pajak warga negara, Angka harapan hidup 81,2 tahun 
3. Kanada : Medicare, asuransi kesehatan publik, UGD gratis, ada RS terbaik se dunia, angka harapan hidup 82,2 tahun 
4. Swedia : kunjungan spesialis tidak gratis Rp 200 - 500 ribu, kesehatan umum gratis dan di subsidi oleh pemerintah, ada batasan pengeluaran per orang yakni Rp 1.500.000 untuk biaya kesehatan per tahun, angka harapan hidup pria 79,5 tahun , wanita 83,5 tahun. 
5. Swiss: layanan kesehatan Universal 100% masyarakat memiliki asuransi kesehatan publik, termasuk wisawatan yang datang dengan kualifikasi tertentu, angka harapan hidup di Swiss mencapai rata-rata 83,7 tahun 

Jelas sudah, bahwa mayoritas pelayanan kesehatan terbaik pun di era sekuler kapitalis ini menggunakan asuransi kesehatan sebagai dasar dan pondasi yang berarti jelas tidak ada yang memberikan layanan kesehatan GRATIS bagi penduduk negaranya. Sorry to say, padahal Layanan kesehatan merupakan kebutuhan dasar komunal atau publik dalam sebuah masyarakat. Lalu gimana, emang ada layanan kesehatan GRATIS di sepanjang peradaban bumi ini? Bisa kah gratis? 

Waktu masih kuliah S1, aku pernah mendengar tentang bagaimana peradaban Islam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi penduduk nya. How can it be ? Lets talk about it 
1. Dalam Islam, Kesehatan dipandang sebagai kebutuhan pokok publik (v) - Jelas bahwa semua
    manusia dalam naungan peradaban Islam menjadi prioritas untuk mendapatkan layanan kesehatan
    tanpa diskriminasi.  
2. Islam meletakkan dinding pemisah tebal antara kesehatan dengan kapitalisasi//komersialisasi
    atau aspek bisnis (v) - Hal ini berimplikasi bahwa akan terhubung dengan pendidikan tenaga
    kesehatan yang terjangkau hingga gratis, alat kesehatan yang terjangkau, obat-obatan yang
    terjangkau, listrik, air bersih sehingga tak ada namanya gambaran untuk mencari profit tinggi dalam layanan
    kesehatan. 
3. Negara tidak mengkomersilkan hak publik sekalipun ada orang yang mampu membayar -
    sehingga tak ada namanya pilih kasih atau bingung antara pilihan ekonomi atau kesehatan karena
    ketika berhadapan pada kepentingan perut, orang tersebut akan didahulukan untuk dilayani dengan
    landasan sebatas pada manfaat. 
4. Kualitas layanan dijamin, dengan adanya layanan kesehatan yang cukup 
  • RS Annuri 700 M pada kekhilafahan Umayyah lengkap dengan peralatan paling modern beserta dokter dan perawat profesional pertama kali menerapkan rekam medis serta dibuka sekolah kedokteran di RS tersebut, sang khalifah menghibahkan perpustakaan pribadinya untuk kemajuan ilmu kedokteran. Salah satu lulusan nya adalah Ibnu Al Nafis dikenal sebagai salah satu penemu sirkulasi paru-paru. Pada saat itu, Eropa masih dalam kegelapan dibuktikan pada perihal BAB saja belum ada jamban. 
  • Lalu ada RS Baghdad (841 M) yang salah satu pimpinannya adalah Ar-Razi atau Razes sangat memperhatikan kualitas layanan dan ketepatan obat-obatan yang teruji secara ilmiah. Buku Razzes pun menjadi rujukan negara-negara barat. Namun invasi bangsa Mongol telah menghancurkan RS ini dan koleksi pustaka. 
  • Ada juga RS Ahmad Ibnu Tulun di Kairo (872 M) telah memiliki manajemen keperawatan yang modern dan spesifik. Memiliki akademi kdokteran dan pustaka. Ada rumah obat. 
  • RS Al-Mansuri di Kairo (1284 M) ,mampu menampung lebih dari 4000 pasien per hari, bangsal terpisah antar penyakit, perpustakaan, dan ada pula layanan khusus penyakit mental. Pasien yang terjaga dihibur dengan alunan musik lembut dan buku-buku. Layanan rawat inap bebas biaya, dan ketika pasien sudah selesei dari rawat inap diberi bekal dan uang kompensasi kehidupan yang hilang selama dirawat. Pelayanan juga diberikan pada para tahanan,tinggal di tempat jauh, orang cacat, dan para musafir. Ada RS keliling tanpa mengurangi kualitas layanan.  Saking bagusnya, sampai ada yang pura-pura sakit agar bisa dirawat di RS khilafah.
5. Peradaban Islam tidak akan memungut biaya kesehatan pada rakyatnya karena itu adalah tanggung jawabnya. Biaya dari negara yang berlandaskan sistem ekonomi Islam. Negara menjadi mampu memberikan layanan gratis dari pengelolaan hasil dan harta kekayaan umum termasuk hutan, tambang, minyak, gas dan sebagainya. 
Layanan gratis dan berkualitas unggul bagi semua masyarakat.  Aspek promotif dan preventif dengan segala kualitas makanan yang halal dan thoyyib, subsidi bagi ibu menyusui, Aspek kuratif dengan layanan kesehatan yang berkualitas, 

So, pernah kebayang sampe ada dana recovery ? Dikasih sangu sebagai ganti dan jeda dari sakit ke sembuh. Ini bener-bener beda level sih.

Awalnya aku mengira bahwa sistem kesehatan akan menjadi membaik ketika mencontoh setiap teknis nya. Tetapi, aku sadar bahwa sistem pemikiran landasan harus didudukkan pada Islam terlebih dahulu sehingga akan amanah, jauh dari korupsi. Penjagaan dan tercapainya kualitas suatu sistem akan bisa  diperbaiki dengan sistemik juga, 

So bisa apa? ya inilah yang ku bisa, belajar dan berbagi. 
Stay healthy              

Sabtu, 24 April 2021

Syariat Islam Untuk Seluruh Umat Manusia

    Kenapa arogan banget si ? 
    Wah, gak toleransi nih ! 
    Manusia itu beda-beda, ya harus plural lah! 
    Tak ada namanya superioritas dalam agama dong harusnya      

    Dan berbagai reaksi yang mungkin muncul ketika melihat judul di sesi kali ini. 

    Kalau kamu, kepikiran apa pas baca judul? hehe

    Atau tim, klo baca skip judul yang penting isinya haha 



Sumber gambar: https://www.merdeka.com/trending/16-fungsi-alquran-bagi-seluruh-umat-pahami-pedoman-hidup-dan-sumber-ilmu-pengetahuan-kln.html

    Allright, dulu aku juga risih dan kayak phobia gitu kalau denger ada orang yang bilang bahwa kita harus merujuk pada syariat Islam. Kayak ngerasa, hiih fanatik banget nih orang. Fix nih orang gak open minded, konvensional dan gak bisa maju. Wadidaw, se skeptis itu yak ternyata, Astaghfirullah. Mungkin pikiran ini melanda sejak aku SMP, lanjut SMA, dan Alhamdulillah tersadar ketika kuliah. Mungkin gara-gara pas SMP dan SMA gak ngaji rutin sih, bukan cumn baca Al-Quran yak makna ngaji disini adalah memahami dan mentadabburi isi Al-Quran beserta hadits dan berbagai aturan dari Allah Subhanallahu Wataala yang saling terkait dan sangat paripurna. 

    Jadi kenapa yang awalnya pemikiran yang menyeru kembali merujuk pada syariat Islam adalah sebuah fanatisme menjadi sebuah yang logis menurut ku? Jadi gini, manusia kan diciptakan oleh Allah Subhanallahu Wataala, bukan muncul dari kinder joy atau batu seperti kera sakti kan ya ? haha 

    Karena manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah, maka sudah sangat logis si makhluk ini hidupnya ya sesuai dengan pedoman Pencipta nya lah. Se sederhana yang tahu fungsi laptop atau hp ya pencipta nya lah, bisa dipahami dari segel dan isi dari manual book nya. Thats it ! 

    Nah, karena manusia adalah makhluk yang diberi semua mulai dari ujung kepala, hingga kaki, termasuk akal, dan hati serta segala lingkungan yng ada disekitarnya, maka logis sudah bahwa segala pengelolaan atau penggunaannya ya merujuk dari pedoman Sang Pencipta lah. 

    Lalu sekarang, kenapa harus pedoman Allah Subhanallahu Wataala yakni Islam yang menjadi rujukan? bukan pedoman dari Tuhan Tuhan yang lain? Nah, kalau ini sepertinya akan lebih afdhol kalau ada jawaban dari para pengelana Tuhan, eh maksud saya adalah jawaban dari orang yang sudah berpindah-pindah dan berusaha mencari Tuhan hingga menemukan Islam sebagai muara kebenaran. 

    Hingga pada akhirnya, saya baru tahu bahwa di dalam Al-Quran telah tertulis jelas bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Sallallhu Alaihi Wassalam ini adalah aturan bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk muslim atau muslimah saja. 

Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada semua umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(Q.S Saba;28). 

    Semoga kita termasuk orang yang sedikit, yakni termasuk manusia yang mengetahui. 

    Dalam hal ini, bukan tentang ibadah ritual nya ya, Jadi bukan berarti semua manusia harus masuk Islam walaupun dengan paksaan, Jelas bukan karena Islam dalam urusan ibadah ritual ada "lakum di nukum waliyadin". Islam akan menjaga kehormatan setiap manusia, menjaga hidup setiap manusia tidak melihat suku, ras, ataupun agama. 
    Tetapi syariat Islam ini adalah yang mengatur sistem pergaulan, sosial, ekonomi, politik, pendidikan hingga kesehatan. Tak ada selain dasar nya adalah penjagaan dan keselamatan seluruh umat manusia di dunia dan di akhirat. 

#tetepamnm

Mencegah atau menghambat Kiamat ?!

 


Sumber : https://id.pinterest.com/pin/685743480731054399/


    Semua bermula ketika tahun 2004, tsunami melanda Aceh. Disanalah ku melihat begitu dahsyat dan nyata nya sebuah kiamat yang notabene masih kiamat sughro. Berarti pikiran liar itu terbersit 16 tahun lalu, ketika saya masih duduk di bangku kelas 9 SD. 

    Nampak jelas dan sering sekali video bagaimana mengerikan nya kejadian yang meluluhlantahkan daratan dengan jumlah korban jiwa mencapai 230.000 jiwa (1). Ngeri se ngeri ngeri nya, sampe kebayang naudzubillah kebawa mimpi karena memang tempat tinggal saya sekitar kurang lebih 2 jam dari laut selatan. 

    Belajar tentang kiamat, saat pelajaran agama di SD  (Barakallah Pak Wito, guru agama SD saya dulu) menjadikan saya tahu bahwa ternyata ada tanda-tanda mendekati hari kiamat. Dimulai dengan tanda-tanda kiamat sugro mulai dari: 

1. Kematian individu 

2.  Bencana alam

3. Waktu terasa makin singkat 

4. dan beberapa tanda yang lain (2) 

    
"Ceritakanlah kepadaku tanda-tanda (datangnya) Hari Kiamat itu!" kata laki-laki itu. Rasulullah SAW kemudian menjawab, "Apabila seorang budak perempuan melahirkan majikannya, apabila orang telanjang dan tidak beralas kaki menjadi pemimpin manusia, dan apabila para penggembala telah bermewah-mewahan dengan gedung-gedung yang megah. Itulah di antara tanda-tanda kiamat. Ada lima perkara yang tidak diketahui kecuali oleh Allah." (3)

    Karena mengerikannya kiamat, dan saya merasa tidak siap menghadapinya, maka impian besar saya ketika masih kecil adalah bagaimana ya caranya mencegah atau memperlama datangnya kiamat? What a dream. Dulu mikirnya, dengan menjadi orang baik (taat beribadah, baca Al-Quran) sendirian, merasa cukup untuk turut berkontribusi pada mencegah atau memperlama datang nya kiamat. Subhanallah ... Atau dengan memperbanyak orang baik, akan mencegah atau memperlama datang nya kiamat. 

    Dan saat ini, 16 tahun setelah semua mimpi itu seolah mampu diwujudkan, saya tertampol dengan sebuah ayat dalam Al-Quran : 


Katakanlah, “Bagimu ada hari yang telah dijanjikan (hari Kiamat), kamu tidak dapat meminta penundaan atau percepatannya sesaat pun.” (Q.S Saba';30)

    
 Maka telak dan skak mat sudah hamba, bahwa saya baru tahu bahwa kiamat adalah diluar kemampuan manusia. Hanya Allah yang memiliki kuasa. Lalu, apakah upaya menjadi baik dan menyebarkan kebaikan menjadi sia-sia ? Oh jelas tidak, tetapi semakin paham bahwa upaya taat kepada Allah itu bukan untuk memundurkan datangnya hari yang dahsyat itu, tetapi harus semakin semangat untuk menggunakan setiap detik yang Allah berikan untuk melakukan kebaikan dan mengajak pada kebaikan mempersiapkan diri karena kiamat bisa datang secara tiba-tiba. 

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?“ Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba“. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui“. (Q.S. Al-A'raf; 187) 

Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (Q.S Yusuf;107). 

Kalau kamu, kepikiran apa pas tahu tentang kiamat ? 

#tetepamnm


Referensi : 

(1) https://nasional.kontan.co.id/news/tsunami-aceh-bencana-alam-terbesar-16-tahun-lalu#:~:text=Berdasarkan%20Kompas.com%20(26%2F,tersebut%20disebut%20mencapai%20230.000%20jiwa.

(2) https://kumparan.com/berita-hari-ini/macam-macam-kiamat-dan-tanda-tandanya-1uZzwJZ7oFc/full

(3) https://www.republika.co.id/berita/qiqc5u320/malaikat-jibril-bertanya-tanda-kiamat-ini-jawaban-rasul-saw

(4) https://sayahafiz.com/index/7/IMAN/4951/Hari%20kiamat%20datang%20tiba-tiba.html

(5) https://sayahafiz.com/index/7/IMAN/4951/Hari%20kiamat%20datang%20tiba-tiba.html

Rabu, 24 Maret 2021

Sampai Kapan BPJS Defisit ?

 Permisi share tulisan tahun 2017, mungkin masih relevan hingga saat ini, 

 Have a nice reading ! 

Sumber gambar : http://indonesiabaik.id/infografis/bersama-atasi-defisit-bpjs-kesehatan

        Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti kesehatan. Karenanya, hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang dimiltkinya dan tidak bersikap kufur. Nabi saw. bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang.” (HR. Bukhari)

Belajar sebagai mahasiswi Kesehatan Masyarakat, menjadikan saya selalu terpapar dengan berita-berita yang terkait dengan kesehatan masyarakat terutama dalam hal Administrasi dan Kebijakan Kesehatan.  Indonesia yang sejauh ini menggunakan sistem Demokrasi menyandarkan berbagai acuan dan keputusan berdasarkan Undang-Undang Dasar dan diterjemahkan pada tataran Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, hingga Peraturan teknis. Semua itu adalah produk akal manusia yang mana sebagai makhluk ciptaan Allah SWT tentu jauh dari kata sempurna.

Di era saat ini Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah isu yang selalu memunculkan polemik dan keresahan di masyarakat. Hal ini masih terhitung baru yakni dimulai sejak tahun 2014, program yang berjalan 3 tahun. Jaminan Kesehatan adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan,  yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Jaminan kesehatan muncul dikarenakan biaya kesehatan yang tinggi dan tidak dapat ditanggung sendiri oleh individu atau keluarga.

Pada tahun 2017 ini BPJS Kesehatan defisit 9 Triliun. Hal ini diduga oleh Pemerintah bahwa Pemerintah Daerah masih minim dalam menanggung sendiri dana layanan kesehatan (nasional kompas, 2017). Selain itu, penyeba lain seperti yang dilansir dalam tirto.id yakni karena sistem yang kurang maksimal hingga iuran menjadi tidak optimal. Dalam salah satu diskusi yang bertemakan “BPJS Tekor? Bagaimana mengatasinya?” juga dalam artikel yang sama, diperjelas bahwa defisit itu penyebab terutama dari sisi input. Dalam laporan keuangan BPJS Kesehatan yang dipaparkan Timboel, per 30 Juni 2017 , iuran yang bisa diterima BPJS Kesehatan selama 1 semester sebesar 35,96 Triliun Rupiah namun pembiayaan sebesar 41 Triliun Rupiah. Sering sekali dikembalikan pada upaya perubahan premi kembali yang berdasar pada Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 pasal 16 i yang menyatakan bahwa iuran PBI harus ditinjau dua tahun sekali.

Upaya yang terlihat seperti secara terus menerus membebankan kepada masyarakat serta pemerintah daerah, memunculkan pertanyaan sampai kapan kesehatan di Indonesia akan seperti ini ? Kesehatan hanya bagi yang bisa membayar. Sedangkan kesehatan adalah kebutuhan setiap orang. Di era yang kapitalis ini, jelas sekali bahwa Kesehatan telah di liberalisasi. Terlihat dari penyebab tingginya biaya pelayanan kesehatan. Ketika dilihat dari input, proses dan output dalam sistem pelayanan kesehatan. Dilihat dari input nya yakni para petugas kesehatan baik medis dan non medis tanpa menuduh profesi tertentu semua nya adalah lulusan sekolah tinggi dengan kompetensi masing-masing. Pendidikan di era saat ini yang termasuk dalam membeli kualitas dengan harga menjadikan menuntut ilmu untuk mengembalikan modal. Selain itu, paradigma di masyarakat yang masih belum menganit paradigma sehat (mencegah lebih baik dari pada mengobati) menjadikan angka kesakitan terus meningkat terutama penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, stroke, hingga thalasemia (health detik.com). Namun, bagaimana masyarakat dapat memiliki paradigma sehat apabila tidak didukung dengan lingkungan yang kondusif yakni pengarusan se arah yang dinaungi oleh pemerintah. Tataran individu akan lemah ketika tergerus dengan budaya pola hidup tidak sehat seperti merokok, kurang gerak, hingga makan makanan tidak sehat.

Penekanan dalam hal iuran akan terus menerus memberatkan masyarakat dan pola hidup sehat yang tidak disuasanakan akan sangat sulit untuk tercapai. Maka, penting dilihat kembali bagaimana keberdayaan ekonomi negara Indonesia. Dengan sistem ekonomi yang kuat dari kedigdayaan dan kebangkitan bangsa Indonesia maka BPJS akan tak menjadi tukang palak bagi masyarakat Indonesia serta tak akan berada pada keadaan defisit. Sistem kesehatan tidak bisa berdiri sendiri karena sangat berkaitan erat dengan sistem ekonomi, politik, sosial hingga keamanan negara karena sehat itu sejahtera tak hanya fisik namun juga mental. Maka sesungguhnya ketika mengubah sistem kesehatan nya maka membutuhkan perubahan sistematis pula pada sistem yang lain agar tidak hanya solusi “tambal sulam”. Era sekulerisme menjadikan tekanan hidup semakin tinggi, semua diukur dengan uang termasuk masyarakat baru bisa mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada uang atau membayar premi. Solusi menyeluruh itu sesungguhnya sudah ada dalam agama Islam yakni adanya sistem ekonomi, politik, hingga pergaulan yang datang dari Sang Maha Sempurna karena sesungguhnya Islam itu menyeluruh dan sempurna.

Allah Ta’ala berfirman:

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً)

Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, serta ulil amri diantara kalian. Jika kalian berselisih dalam suatu hal, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir.Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya” (QS. An Nisa: 59).

 

Sumber :

Sukmana, Yoga. 2017. “BPJS Kesehatan Defisit Rp 9 Triliun, Pemerintah Sentil Minimnya Kontribusi”.  http://nasional.kompas.com/read/2017/11/06/17193991/bpjs-kesehatan-defisit-rp-9-triliun-pemerintah-sentil-minimnya-kontribusi 

http://www.bpjs-kis.info/2016/09/iuran-bpjs-kesehatan-yang-baru-tahun-ini.html

https://health.detik.com/read/2016/03/14/173527/3164513/763/5-penyakit-tak-menular-yang-gerogoti-dana-bpjs

 Jika teman-teman yang membaca ini dan mendapatkan inspirasi, atau petanyaan, let me know ya bisa langsung e-mail ke anis.wulandari.sa@gmail.com or just feel free to hit me at instagram @anis_astur. I would love to have further discussion with you folks! Stay healthy! 

 



PREVENT THE MENTAL HEALTH PROBLEM OF YOUTH WITH TRIPPLE “U”

 

Source instagram : BEM FKM UNAIR dan b-right 

     Being a  Runner Up of Airlangga International English Speech Competition  MasyaAllah ta Barakallah.. wal hamdulillah atas izin Allah Subhanallahu wataala bisa terus belajar dan berbagi. Kali ini berbaginya lewat speech contest gitu ceritanya. Acaranya diadakan oleh Universitas Airlangga waktu itu kerjasama dengan DIKTI kalau ndak salah. hehe. Bisa search acaranya lebih lanjut di search engine yak.
        Tapi di kesempatan ini aku mau berbagi sebuah behind the scene, salah satu faktor yang memungkinkan kenapa pencapaian ini terjadi yakni adalah konten speech yang ku deliver waktu itu. Selain dari penyampaian nya, keyakinan saat menyampaikan, manajemen waktu, interaksi dengan audience dan juri, semua itu tak akan terjadi tanpa konten yang sudah benar benar ready. Nah, konten ini gak mau aku aja yang mengerti, tetapi lebih luas lagi yakni semua pemuda di bumi pertiwi ataupun muka bumi. Check this out ! 

Topic               : Health

Subtopic          : Making Mental Health of Youth A Global Development Priority

By                    : Anis Wulandari

University        : Universitas Airlangga

Faculty             : Public Health Faculty

Student ID       : 101411131XXX

 

PREVENT THE MENTAL HEALTH PROBLEM OF YOUTH WITH TRIPPLE “U”

Tobe healthy as a whole, mental wellness plays a role.

Why people wants to be healthy ? How is mental health can affect health of someone ? And, how we perceive the mental health especially for the youth ?

Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity. That is a definition by WHO. So, it is clear why mental has important parts together with the other aspect. Today, I would like to explain what I call Tripple “U” which I believe can be a solution the problem we face today about mental health of youth.

Why is it important to talk about youth ? What do I mean about youth ?

According to UNESCO “Youth” is a period of transition from the dependence of childhood to adulthood’s independence Therefore “youth” is often indicated as a person between the age where he/she may leave compulsory education, and the age at which he/she finds his/her first employment. Statistically worlwide is about about 15 to 24 years old.

Before we go further,  we need to understand about the definiton of good mental health. Good mental health is a sense of wellbeing, confidence and self-esteem. It enables us to fully enjoy and appreciate other people, day-to-day life and our environment. He or she can form positive relationships, use our abilities to reach our potential, deal with life’s challenges . Other wise, mental health problem can occur due to stress, hormones, alcohol, drugs or low self esteem. Here, we will focusing on low self esteem. Because, low self esteem will make youth who is the future generation of mankind will easily giving up due to the challenges and feel hopeless. When we take a look about those range of age, that is ironic when The data from Mental Health Commission Government of Western Australia,

·         Suicide accounts for 17.8 per cent of deaths in the 15-19 year age group and nearly a quarter of all deaths in the 20-24 year age group. Good mental health is fundamental to quality of life and physical health. For young people who are still developing socially, emotionally and physically, the development of a mental health problem or disorder can disrupt and seriously their social development, education, family relationships and vocational path.

·         Low self esteem could happen because of unclear purpose of life. Youth has their transitions time in life. There are alot to be learn, there are a lot was offered by surrounding. When he or she as youth do not have clear vision of life, so they will get easily trapped and confuse with many small unclear things. I can say have no priority.

In health, we recognize five level of prevention. When we call prevention before it happens,  we call it as healh promotion. Tripple “U” comes as a solution toward mental health of youth. Tripple “U” is Understand where you come from, Understand what is this life for, and Understand where will we go after all. Understanding those main three parts of big questions in life will put away youth from any low self esteem or even other treads from surrounding. Hold on tight to what the Mighty who have given us this chance of life, Tripple “U” will show you the right paths. Youth has to understand that they are human who was Created and this life is given and used for doing good as the responsible attach and after all human will back to the Creature.

This Tripple “U” will be the basic and effective way because it will attached to each of youth thoughts, feeling, and deeds to prevent mental health problem anytime and anywhere.

 

 

Referrences :

Mental Health Commission. 2010. Youth Mental Health. Accessed at http://www.mentalhealth.wa.gov.au/mental_illness_and_health/youth_mentalhealth.aspx on November 5th 2016 (23.00)

UNESCO. 2016. What do we mean by youth?. Accessed at http://www.unesco.org/new/en/social-and-human-sciences/themes/youth/youth-definition/ on November 5th 2016 (23.10)

 

 Jika teman-teman yang membaca ini dan mendapatkan inspirasi, atau petanyaan, let me know ya bisa langsung e-mail ke anis.wulandari.sa@gmail.com or just feel free to hit me at instagram @anis_astur. I would love to have further discussion with you folks! Stay healthy! 



Jumat, 05 Februari 2021

Sistem yang terbatas menuju Sistem Yang Maha Tanpa Batas


Sumber gambar: https://tinhtamvn.net/30-candid-illustrations-with-deeper-meanings-show-the-irony-of-todays-world-part-2/

Assalamu'alaikum folks! 

Salam sehat

Btw, ini aku lagi ada nyusun tesis nih. 
Lah kok udah tesis? share ilmu nya dong? cerita apply S2 nya dong? hhe , peace yak 

Kepikiran buat share sih. Semoga bisa share via youtube juga yak 

Biar bisa like, share, comment and subscribe. 

Jadi gini, sebenarnya setiap manusia di bumi ini memiliki peran kan ya. Either itu di kehidupan pribadi nya I mean di keluarga, di karir nya atau pekerjaannya, dan juga di masyarakat tentunya. Nah, semua peran itu tak terlepas peran utama kita (manusia) di bumi ini adalah sebagai hamba atau kalau dalam Pedoman Utama (Al-Quran) sebagai khalifah. 

Hmm.. 

Nah klo aku, di karir atau pekerjaan sejauh ini memang berkecimpung di dunia penelitian atau ranah nya akademisi gitu lah. Even, semua itu masih berproses yak. Di penelitian tesis kali ini, aku dapat kesempatan buat diskusi dengan beberapa praktisi begitu juga yang jelas aku head to head kan dengan pemikiran ku yang terbiasa ngerjakan penelitian. 

Meneliti itu memang butuh banget rasa ingin tahu yang tinggi (curiosity), yang kalau sependek aku tahu itu semua agar bisa memahami fakta secara utuh. Nah, biar penelitiannya bisa bermanfaat bagi umat gitu. Karena penelitian itu jelas membuthkan proses berfikir yang mendalam, yang akhirnya bisa dipahami tuh fenomena yang hanya dari permukaan. 

MasyaAllah nya, ada sebuah term yang sampai saat ini aku coba pahami yakni "menjadi peneliti yang membumi". Itu problem besar banget si karena ketika penelitian tidak membumi, maka jelas hasil nya akan tidak bisa bermanfaat langsung bagi masyarakat. Innalillah. Ntar klo ditanya Yang Ngasih Hidup mau jawab kayak gimana. 

Kenapa bisa peneliti dengan kecerdasan serta ketekunan itu mengalokasikan effortnya namun hasil nya tidak sesuai diharapkan? Jelas banyak faktor. Semoga bisa kujabarkan lebih ditulisan selanjutnya ya. Pada kesempatan ini, yang ku mau highlight adalah ketika masing-masing karir dengan masing-masing kepentingan atau apapun peran dalam hidup ini akan suliiiiit dan cenderung menjadi area terpisah serta masing-masing jika tidak ada penghubung dan landasan sama yang kuat. hah gimana gimana? hhe 

Pernah denger tentang "ego sektoral"? setiap sektor akan cenderung berjuang untuk kepentingannya masing-masing. 

Contoh nih balik lagi ke penelitian, maka peneliti akan terus pada kepentingan nya meneliti dengan berbagai teori yang ada. Di sisi lain, ada praktisi atau pembuat kebijakan yang akan terus membuat kebijakan seusai kapasitas yang dianggapnya adalah hal yang terbaik baginya. Ya begitulah fitrahnya manusia, akan cenderung pada kepentingannya. Peneliti akan bisa saja less trust dengan pembuat kebijakan karena menganggap tidak mendengar hasil penelitiannya dan cenderung banyaknya kepentingan politik atau kurang serius menanggulangi masalah. Tetapi disisi lain, pembuat kebijakan pun bisa saja menilai hasil penelitian yang ada "kurang membumi" dalam artian sangat sulit untuk diapliksikan di lapangan, karena bisa ada anggapan bahwa peneliti tidak mengerti dan memahami lapangan. Dari semua aspek less trust hingga kurang bisa nya kerjasama antar kedua pihak tersebut, menunjukkan bahwa sebagai peneliti jelas memiliki keterbatasan dana, tenaga, dan waktu dsb ketika masalah yang diteliti harus mencakup 1 pulau, tetapi sumberdaya hanya bisa mencakup satu provinsi. Begitu juga dengan pembuat kebijakan memiliki keterbatasan sumberdaya sehingga tak dapat merespons berbagai problema dengan yang mungkin bisa naik levelnya. Kunci nya bukan hanya sekedar sama-sama terbatasnya sumber daya. Tetapi harus dipertanyakan, kenapa sumber daya nya terbatas ? Bila demikian, bagaimana kelak kita semua mempertanggungjawabkan peran kita sebagai khalifah di hadapan-Nya? Masa iya, kita menyalahkan Sang Pencipta dan bilang bahwa "lah kan manusia diciptakan terbatas". Eh, gak gitu kan konsepnya, lancang sekali sebagai manusia kayak seolah manusia yang punya surga aja. hha

Sudah jelas yak bahwa se terbatas itu kemampuan manusia, ataupun sumber daya yang ada ketika hanya sebatas dengan kapasitas manusia.Udah tahu kalau terbatas kok ya masih aja berani dan sok sok an bikin sistem aturan atau pedoman hidup untuk menata kehidupan manusia? eh iya kah? Iya lah, tuh buktinya kehidupan di dunia saat ini bertumpu pada demokrasi yang menjadikan suara manusia adalah suara Tuhan. Yang banyak lah yang menang, begitu juga penyusunan undang-undang dan tata aturan kehidupan bernegara dan masyarakat nya. 

Sudah jelas sebegitu membundeli nya, atau sebegitu dead lock nya ketika hanya berkutat dengan keterbatasan manusia, kok ya masih aja berlandaskan aturan dan pemikiran "dari manusia, oleh manusia, dan untuk manusia" gitu slogannya? sampe ntar bumi udah pensiun juga bakalan sama keadannya. Innalillah ... 

Allah Subhanallahu Wataala mencipta bermilyar manusia di bumi tak seperti cerita di tivi yang seseorang dilahirkan dari batu lalu bisa hidup sesukanya, dikira lahir dari kinderjoy kali wak. hhe. Tetapi Allah Subhanallahu Wataala sebagai Sang Maha Adil dan Sang Maha Tak Terbatas telah memberi manusia panduan lengkap, gimana sih menjadi khalifah di bumi itu. Allah tahu banget kalau manusia itu lemah, maka nya Allah memberi panduan melalui Al-Quran dan As-Sunnah bagaimana sih sistem sosial yang optimal itu, sistem ekonomi yang optimal, sistem politik hingga pemerintahan yang ada. Kalau sekarang fenomenanya, sistem pendidikan gak konek dengan sistem politik dan sebaliknya. Koneksi itu tak akan ada jika tak ada penghubungnya, Disanalah Allah memberikan landasan syariat sebagai landasan utama semua sektor. Ketika sudah tahu bahwa sistem buatan manusia itu lemah dan terbatas, maka sudah waktunya untuk kembali menggunakan landasan sistem dari Sang Maha Tanpa Terbatas. Itulah kenapa ada pertanyaan dalam Al-Quran:

“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?”(Surah al-Maidah [5]: 50).

Penerapan sistem Yang Maha Tanpa Batas, jelas tak akan menciderai siapapun kecuali pihak yang mengharap kedholiman. Syariat akan menjaga berbagai umat beragama, karena itulah kenapa dalam 13 Abad track record penerapan sistem Islam tetap menjaga keberadaan agama-agama yang ada. 

Gimana, yakin mau gini-gini aja sampai bumi pensiun? 
Mengingatkan saja bahwa kita semua kelak akan dihisab oleh Kisi-Kisi Yang Telah Dibuat dan Dijelaskan dalam syariat-Nya loh ya, bukan kisi-kisi yang dibuat oleh sistem demokrasi. 

Emang gimana ceritanya kalau sistem pendidikan dan sistem politik berlandaskan sistem Ilahi? It will be marvelous!
Pertama, sistem pendidikan yang berlandaskan ilahi akan mencipta manusia yang takut pada Rabb-nya. Ilmu nya akan digunakan sebanyak-banyak nya manfaat memikirkan solusi terbaik bagi umat. Dengan pemahaman menyeluruh terkait fakta serta bagaimana hukum-hukum nya di mata Sang Pencipta bukan tentang gaya, publish, dana, atau apapun yang duniawi tetapi cenderung bagaimana Allah ridlo akan ilmu yang diberikan-Nya. Memahami sungguh-sungguh dari mana asal nya, untuk apa hidupnya, dan kelak akan kemana. Begitu juga sistem politik akan benar-benar melihat mana yang berdampak luas bagi umat dengan konsep sebagai raain dan junnah yakni pelayan dan pelindung bagi masyarakat yang dipimpinnya karena semua akan dimintai pertanggungjawaban. Kesungguhan dan kehati-hatian serta diinstalnya standar mana yang boleh, mana yang tak boleh, akan menjadikan berbagai sistem bergerak secara simultan mengoptimalkan berbagai ketercukupan yang sudah Allah ciptakan, karena Allah mencipta kaya untuk menolong yang tidak kaya sehingga tercipta cukup dimuka bumi, MasyaAllah. 

Udah gitu aja, sharing kali ini. Semoga bermanfaat. Feel free to e-mail me for any discussion or insight yak. Barakallah.