Selasa, 29 September 2020

Menanti Menteri Kesehatan Bersama Rekan-Rekan

Niat hati ingin rebahan sambil menanti datangnya rasa kantuk.

Tapi rebahan tak lengkap jika tanpa ponsel pintar yang menunduk.

Jadilah jempol ini tapping berkala di instagram yang bercerita. 

Tapi, sering kali ditemui story tentang penantian penuh asa.

Menanti Sang Menteri pemilik tampuk tertinggi dalam penanganan bencana kesehatan atau pandemi.

Ternyata, tidak hanya di lini story, tetapi juga trending di youtube dan twitter yang berisi. 

Sebagai manusia yang belajar tentang kesehatan masyarakat, tentu butuh terus belajar dan menyampaikan dengan cepat serta Bismillah semoga tepat. 

Baiklah, disini coba saya sampaikan beberapa poin yang bisa saya ungkap. 

Pertama, semua bermula ketika seseorang diberi jabatan sebagai bentuk kepemilikan wewenang dan pertanggungjawaban.

Apa saja sih tugas menteri kesehatan sebagai kepala dari kementerian kesehatan ? Check this out ! 
Berdasarkan informasi dari https://indonesia.go.id/kementerian-lembaga/kementerian-kesehatan-republik-indonesia 
Kementerian Kesehatan mempunyai tugas : menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. 

Dalam melaksanakan tugas, Kementerian Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 

  1. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, 
  2. pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, dan kefarmasian dan alat kesehatan;
  3. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan; 
  4. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan; 
  5. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan; 
  6. pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan serta pengelolaan tenaga kesehatan; 
  7. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Kesehatan di daerah;
  8. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Kesehatan; dan 
  9. pelaksanaan dukungan substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan
Disini saya highlight tentang fungsi dalam pencegahan dan pengendalian penyakit, karena konteks yang menjadi penantian adalah perihal pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19 di negeri Indonesia tercinta. 

Kedua, pada nyatanya kasus COVID-19 nampak terus berkeliaran ria. 
Mari kita lihat bagaimana kurva jumlah kasus COVID-19 mulai dari bulan Maret 2020 hingga bulan September 2020. 

Berdasarkan grafik di atas, terlihat kurva masih terus mengalami kenaikan. Maka muncul pertanyaan, bagaimana penanganan atau pertanggungjawaban menteri kesehatan mengenai fenomena ini ? 
Sampai detik ini, Indonesia berada di ranking 25 besar, tepatnya ranking 23 jumlah kasus covid-19 tertinggi dari 215 negara yang terjangkit virus kelahiran Wuhan. (https://www.worldometers.info/coronavirus/?). 

Ketiga, kita coba bahas tentang negara lain nih. 
Boleh juga kalau dibaca sekilas tentang negara mana sih yang sudah dianggap baik dalam penanganan pandemi ini. Kita coba melihat salah satu hasil survey yang sudah dilakukan oleh https://www.pewresearch.org/global/2020/08/27/most-approve-of-national-response-to-covid-19-in-14-advanced-economies/ sebagai berikut: 


Sebenarnya apabila pandemi ini bisa diselesaikan dengan metode klasik ATM yakni Amati, Tiru, dan Modifikasi, maka negara kita bisa saja tinggal niru upaya dilakukan oleh negara yang sudah berhasil. Tapi kan jumlah penduduk nya beda, keadaan geografis nya beda, budaya penduduk nya beda, hingga jumlah anggaran yang dimiliki pun juga beda. Ups, sorry. Sebut-sebut hal yang sensitive (Peace sign). Kalimat penjabaran aspek-aspek perbedaan yang menjadikan penanganan di Indonesia berbeda dengan negara lain, bukan sebuah pembelaan terhadap ironi nya penanganan COVID-19 di negeri ini. Tetapi, sebagai penggambaran bahwa mindset penanganan kesehatan masyarakat atau penanganan hajat hidup orang banyak sebagai kebutuhan pokok masyarakat sangat membutuhkan kesatuan visi berbagai lini. 

Ke empat - Kebingungan tentang penanganan kesehatan masyarakat. 

Kesehatan masyarakat Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat “ untuk : (Notoatmodjo, 2003)
  1. Perbaikan sanitasi lingkungan
  2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
  3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
  4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
  5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya (https://www.indonesian-publichealth.com/ilmu-kesehatan-masyarakat/
Dari definisi dan poin satu sampai lima, terkhusus pada poin lima, jelas sudah bahwa tercapainya kesehatan masyarakat terutama dalam keberhasilan penanganan COVID-19 merupakan kinerja lintas sektor mulai dari sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, keamanan, pendidikan, hingga politik yang memiliki satu kesatuan tujuan yakni terciptanya kesehatan masyarakat. Kalimat ini, bukan berarti bahwa aspek lain berhenti dan hanya tentang kesehatan. Mindset bingung inilah bukti bahwa pemahaman tentang kesehatan masyarakat di negeri ini masih jauh dari fitrahnya. Memahami prioritas, berarti paham tentang apa yang menjadi sumber daya utama yang akan berdampak pada sumber daya yang lain. Prioritas dan fokus akan menghasilkan upaya strategis sehingga semua lini dapat berjalan semestinya. Tetapi, kalau ekonomi mencuat sebagai "nafas" yang dikategorikan menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas ini, tahu kan gimana jadinya ? Atau lini lain yang mementingkan soal eksistensi atau apresiasi ? 

Dari sinilah mengapa judul artikel ini bukan menanti Pak Terawan, tetapi Menanti Menteri Kesehatan dan rekan-rekan karena sepertinya Pak Menteri Kesehatan yang mengepalai aspek kesehatan yang dinilai sebagai "beban" di era pandemi ini bisa menyampaikan juga bagaimana sinergisitas  satu dengan yang lain rekanan. Bisa lha duduk semeja di jamu oleh mbak Nana. Agar jelas kisah kasih perjuangan yang ada. Agar masyarakat bisa semakin paham bagaimana masa pandemi ini mengajarkan untuk menurunkan ego dan ambisi, kembali pada kesederhanaan dan kepatuhan hakiki, hingga membuktikan kata sinergi yang tak hanya ada di dalam hati. Stay healthy dan jaga diri. 
Semoga penantian ini berbuah kecerdasan dan kesehatan negeri. 

Kita coba terus lihat bagaimana akhir penantian ini. 
Yang sabar ya hayati. 

Senin, 28 September 2020

Bu Tejo yang Solutif

Sumber gambar : https://www.kompasiana.com/bobby18864/5f40aadd097f362d923f44c2/bang-jo


Beberapa waktu lalu, ramai dibicarakan sosok Bu Tejo. Salah satu pemeran utama di short movie TILIK. Bu Tejo memiliki gaya dan kalimat yang pas dalam scene-scene film yang berdurasi sekitar 30 menit itu. 

Ada salah satu kalimat yang menjadi highlight yakni "Dadi wong ki sing Solutif". 

Hmm.. tala, ngenak banget yak. 

Tapi, kalimat Bu Tejo itu tiba-tiba muncul kembali ketika saya mengikuti kajian rutin yang membahas tentang Ar-Roja'. 

Ar-Roja' adalah berbaik sangka kepada Allah Subhanallahu Wataala. Lalu, muncul pertanyaan. Apa hubungannya kalimat Bu Tejo dan Ar-Roja'? 

Diantara tanda berbaik sangka kepada Allah Subhanallahu Wataala adalah mengharapkan rahmat, jalan keluar, ampunan, dan pertolongan dari-Nya. Sehingga ketika seseorang mendapatka masalah, maka seorang hamba Allah perlu langsung auto mengharapkan dan memikirkan jalan keluar dari masalah itu. Bukan mencari, membahas, atau membully, menyalahkan atau mengutuk yang berbuat salah. 

Disitulah, Ar-Roja' menjadikan seseorang yang solutif, karena fokus mencari pencerahan dan jalan keluar. 
Piye, enak lek ngaji to ? 

"When something unpleasent happen, stay positive feeling, believe Allah will keep directing"

#tetepAMNM 

Referensi : 

Buku Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah


A Muslimah - Never Give Up

Sumber gambar : https://www.facebook.com/permalink.php?id=317544381711530&story_fbid=1541002099365746

Seorang muslim tidak boleh putus asa, karena Allah Maha Luas dan Satu-satu Dzat Dengan Kekuasaan tanpa keraguan. 

Hingga berputus asa itu HARAM hukumnya. 

Kajian siang hari, sungguh sebuah cobaan tersendiri. Mata tiba-tiba terpejam, tetapi mendengar penjelasan ini, mata terbelalak sontak terbangun dan tertegun. 

Pernah dengar kalimat ini, 

"Tak ada orang yang suci, ya udah lah, dosa-dosa dikit gak papa. Toh kita semua akan masuk surga setelah dibersihkan di neraka. Gak mungkin ada orang yang bisa langsung ke surga". 

Jujur, saya pernah. Literally, ada yang berucap demikian ke saya. Sungguh, dengernya itu ngeri-ngeri gimana gitu ya. Saya memang manusia biasa yang jelas tak luput dari dosa. Tetapi, tak ada bayangan menggampangkan siksa-Nya. Mual, sedih dan tidak percaya ada yang menyampaikan demikian. 

Tetapi, ternyata fenomena orang yang menggampangkan neraka seperti itu memang sudah kebaca lho oleh Rasulullah Sallahu Alaihiwassalam. Dari Abu Hurairah Radiyallahu Anhu, ia berkata sesungguhnya Rasulullah bersabda : 

"Andaikata seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, tentu tak ada seorang pun yang tidak mengharapkan surga-Nya. Dan andaikata orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, maka seorang pun tidak akan ada yang putus harapan dari surga-Nya" (Mutafaq'laih). 

Dari situ saya belajar, kalau masih menganggap enteng siksa-Nya berarti harus banyak-banyak mencari tahu bagaimana gambaran siksa-Nya. Aiiih, sedangkan siksa ter ringan aja otak sampai mendidih. Kecipratan air panas aja, bukan kepalang panas dan sakinya. Sungguh tak tega kalimat menggampangkan dosa untuk terlontarkan. 

Disisi lain, jelas manusia tempatnya alpha dan dosa. Tetapi bukan menjadi alasan atau legitimasi untuk manusia memaklumkan dosa. Tetapi manusia sebagai hamba-Nya diberi petunjuk untuk bersikap hati-hati dan tidak menganggap sepele siksa-Nya. Sehingga tak ada putus harapan untuk terus bertaubat karena ampunan-Nya mencakup langit dan bumi. 

Ada satu hal lagi yang menjadi catatan penting mengapa seorang muslim tidak boleh putus asa, yakni ketakutan tidak diperdulikan oleh Pencipta-Nya. Alias gak diwawuh

Pernah kah gak sih, nyapa orang tapi sama orang nya gak dibales ? 

Kadang sampe ada kalimat : 

"Kemarin kok gak nyapa sih, sombong ya sekarang." 

Kenapa kok sampai muncul kalimat itu ? karena gak disapa itu ndak nyaman. Gak disapa itu sedih, sedikit sakit hati. Itu gak disapa sesama manusia ya. Sedihnya sampai kepikiran aku salah apa ke dia. 

Tapi, what will happen kalau tidak disapa oleh Pencipta Manusia ? auto nangis

Gak dianggap kalau pas bicara, rasanya tuh gemes dan bingung. Gimana kalau gak dianggap oleh Satu-Satunya Dzat yang memiliki naungan dan hak di hari tak ada nauangan selain dari-Nya ? 

Dari Fadhalah bin Abid dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam bersabda : 

"Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditanya di hari kiamat yaitu, Manusia yang mencabut selendang Allah. Sesungguhnya selendang Allah adalah kesombongan dan kainnya adalah al-Izzah (keperkasaan); Manusia yang meragukan perintah Allah; Dan manusia yang putus harapan dari rahmat Allah" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, dan al-Bazzar. al-Haitsami berkata "Perawinya terpercaya." al-Bukhari dalam kitab al-Adab, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya). 

#tetepAMNM 

Sumber : 

Pilar-pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah 

SUICIDE PREVENTION DAY

Tanggal 10 September bertepatan dengan Hari Pencegahan Bunuh Diri se-dunia 


Sumber gambar : http://www.spiritedblessings.com/world-suicide-prevention-day-2/

Fenomena depresi yang meningkat menjadikan bunuh diri mengalami kecenderungan mengalami peningkatan. Berdasarkan data WHO, 800.000 orang meninggal karena bunuh diri per tahun atau 1 orang setiap 40 detik. Kematian akibat bunuh diri di Indonesia tahun 2018 mencapai 8978 kematian atau 0,53% dari total kematian. 

Keputus asa an atau hopelessness menjadi salah satu faktor yang menjadikan seseorang berniat ataupun melakukan bunuh diri. Hopelessness adalah sebuah rasa akibat pesimis tentang masa depan. 

Ketika angka bunuh diri terus meningkat, maka berarti angka keputus asa an pun cenderung meningkat.
Karena identitas saya yang melekat adalah sebagai seorang muslimah, dan kelak ketika dimintai pertanggungjawaban adalah berdasarkan ilmu-Nya, maka saya akan coba melihatnya dari sudut pandang Islam. 

Dari fenomena tentang bunuh diri dan putus asa,  maka pertanyaannya adalah : 

"Kok jadi mudah putus asa ? " 

"Kenapa putus asa nya berjamaah ?" 

Padahal Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam bersabda : 

"Janganlah kamu berdua berputus asa dari rizki selama kepalamu masih bisa bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah memberikan rizki kepadanya" (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya). 

Pertama baca hadits itu, jujur saya langsung meneteskan air mata. Masya Allah... 

Kalau fenomena keputus asa an dialami individu, mungkin saja salah satu faktornya adalah lemahnya keimanan. Tetapi, kalau jumlahnya banyak yang terjadi maka tak bisa meninggalkan faktor lingkungan atau suasana. Ketika dirunut, kenapa banyak individu yang lemah iman nya ? Maka salah satu faktor kuat adalah suasana atau nafas peradaban sekuler kapitalis kemungkinan memiliki andil besar. Ketika kehidupan saat ini cenderung memisahkan agama dari aturan sehari-harinya. Ketika aturan ekonomi, politik, kesehatan, hingga sosial cenderung bermuara pada hawa nafsu dan dunia. Karena solusi dan pencegahan hakiki adalah pada hulu nya. 

Itu masih salah satu kemungkinan akar masalahnya. Kalau teman-teman menemukan jawaban lain, please share juga ya. 

#TetepAMNM 


Refference : 

https://www.who.int/mental_health/prevention/suicide/suicideprevent/en/

Rory C O’Connor, Matthew K Nock. 2014. The Psychology of Suicidal Behavior. https://www.thelancet.com/journals/lanpsy/home


Pada Akhirnya, Setiap Orang Hanya Mengharap Selamat

Sumber gambar : http://insan-awam.blogspot.com/2011/09/ingin-selamat-tegakkan-syariat-islam.html

Nabi Nuh Alahissalam mematuhi perintah Allah Subhanallahu Wataala untuk membuat kapal. And you know what, it happens pada masa kemarau. Padahal perahu hanya bisa digunakan atau berfungsi ketika ada aliran air. Apa kata umatnya yang tak percaya, "Gila saja buat kapal di siang bolong seperti ini".

Nabi Nuh Alahissalam dianggap gila dan tidak dipercaya oleh umatnya karena ia membuat kapal dikala kemarau panjang adanya. 

Nabi Luth Alaihissalam menyeru dan patuh pada Allah Subhanallahu Wataala,melarang umatnya untuk tak melakukan perbuatan homo. Tetapi umat nya malah mengolok-ngoloknya. 

Dari dua fenomena tersebut, muara nya sama. Terbukti siapa yang akhirnya selamat dan tepat ? 

Nabi Luth yang menyeru atau umatnya yang bilang bahwa homo itu harga mati ? 

Saat ini, ada golongan yang menyeru dan mengingatkan bahwa solusi hakiki dari berbagai problematika bangsa dan dunia adalah kembali pada pedoman ilahi (Al-Quran dan As-Sunnah). 

Namun kencang dan viral di bilang radikal, anti negara, tidak toleran, utopia, atau ngibul belaka. 

Lalu dari pola yang ada, kira-kira siapa yang kelak pada akhirnya selamat dan tepat ? 

#TetepAMNM 

Kamis, 10 September 2020

Relate to MOANA

Ngetik ini, 00:42 , Jumat 11 September 2020 

Lagi di kos sih. Sebelah ada adik yang lagi istirahat. Thanks for accompanying me in this "crab river" a.k,a as kali kepiting. 

Btw, udah lama gak sih, film MOANA tampil ? hehe . Tahun 2016 kalau gak salah ? 

Sumber gambar : https://www.shakespearetheatre.org/events/moana/

Tapi waktu iu entah kenapa belum sempet nonton di bioskop. Atau gara-gara ada yang beraliran bahwa nonton film Disney kartun di bioskop itu kayak kind of less worth it. Well no offense. Mungkin dianggapnya karena film nak kanak. hehe . Maafkan orang yang merasa dewasa yak nak kanak. 

And finally, sekitar 5 jam yang lalu finally I decide to beli paket an Max stream dan Disney plus karena mumpung masih 20 Ribu rupiah. Sama sekalian pingin nonton rentang kisah buat recall kembali experience ku ketika di negeri Paman Sam. Bukan untuk bermelankoli ria , tapi untuk tell you guys, what a live long learning point I have gotten from it which I believe, it does not only for me but it means to be told to others. What is human if he or she just think of herself ? I dont know what it is , but I believe that live is about amar makruf nahi munkar yaknni mengajak pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran karena manusia adalah pelupa, manusia kalau sedniri itu lemah, sehingga antar manusia harus terus saling mengingatkan siapa dirinya ? yakni hamba Sang Pencipta yakni hamba Allah Subhanallahu Wataala. 

Knowing who you truly are is the key to keep being you. Wait a second, lalu apa relate nya dengan Moana ? Bukan hanya karena sama - sama punya kulit warna tan aja hehe 

Moana yang awalnya di kasih tahu oleh orang tua nya bahwa bangsa nya tidak boleh sama sekali melebihi tebing yang ada di tanah nya. "Pokoknya, bangsa kita gak boleh pergi ke laut dan gak boleh melebihi tebing. TITIK." itu kata bapaknya Moana yang merupakan kepala suku atau pemimpin di bangsa nya. Gak tahu kenapa, kalau denger omongannya Pak e Moana, kayak denger pas orang ngomong "NKRI Harga Mati" atau "Pancasila sudah final". Entah kok kayak se frekuensi gitu kalimatnya. Correct me if I am wrong. 

Tapi sebaliknya, ada si grand ma yang being like a crazy woman yang selalu percaya dengan kisah tentang akan kembalinya Ta Fiti untuk kemakmuran semua orang dan harus ada orang yang mengusahakan itu semua dan The Sea have chosen Moana to do that. Walaupun Moana pun mempertanyakan kenapa dirinya yang dipilih. Pada titik itulah terbukti bahwa Moana selalu terpanggil untuk untuk ke laut dan menjadi penjelajah atau pelaut. Titik turning point nya adalah bagaimana si Moana bisa yakin dengan dirinya yang terpilih ? ketika di Grand ma menyampaikan dan menunjukkan "who Moana and the people truly is !" They actually the voyager - mereka adalah bangsa pelaut, yang sering menjelajahi berbagai pulau, untuk keberlangsungan kehidupan orang - orang dan mungkin alam juga , sehingga tidak sampai eksploitasi habis-habisan. Klo ini tambahan perkiraan dari aku aja hehe. Intinya, kebangkitan kekuatan dan keyakinan yang kuat itu muncul dengan nyata ketika BACK TO YOUR REAL IDENTITY dan pas momen ini langsung keinget dengan BACK TO MOSLEM IDENTITY they both just so relate. Why ? karena sejak lahir, jelas banget bahwa sebagai bayi yang tidak mungkin tiba di dunia dengan sendirinya. Iya tentu peran orang tua ya kan, tapi pertanyaannya Siapa yang meniupkan nyawa sehingga bisa ada kehidupan ? Tak ada lagi selain Yang Maha Hidup yakni Allah Subhanallahu Wataala. Bukankah kita temui berbagai fenomena ketika tubuh dengan jantung yang berdetak tapi ternyata dia tidak hidup alias tidak bisa bergerak, tidak bisa merespon stimulus ? Subhanallah. 

Keyakinan si grandma tentang Ta Hiti atau sumber segala kebaikan, kesejahteraan akan kembali dan sangat bisa diperjuangkan. I believe that Te Hiti will restore with the heart, dan entah kenapa pas denger ini jadi keinget dengan sebuah hadits tentang pergiliran zaman "....akan kembali khilafah ala minhajinnubuwah." Perjuangan untuk mengembalikan Te Hiti atau mengembalikan hati Te Hiti ternyata telah dilakukan ayah Moana, tapi ternyata belum berhasil, Tapi apakah setelah itu si grandma menyerah menceritakan kisah tentang Te Hiti kepada generasi krucil krucil nya ? hehe . Nope. She keeps being her even people think she is crazy. MasyaAllah , jadi keinget Rasulullah Sallahu alaihiwassalam yang dianggap gila oleh kaumnya , tetapi Baginda Rasulullah keep telling about it. 

Perjuangan baginda Rasulullah ketika menyampaikan Islam dan berusaha menerapkan Islam di mekkah, ternyata menemui titik kulminasi, sehingga Rasulullah Sallahu Alaihiwassalam atas Petunjuk Allah Subhanallah mengarah pada upaya menyebarkan Islam serta sambil mencari tholabun nusroh atau pertolongan kepada pembesar suku di Medina. Kalau yang tahu apa nama suku nya boleh banget komen. oke ? 

Rasulullah mengirimkan Moana untuk bertemu Moui yang kuat dengan kapak nya yang berbentuk seperti alat pancing. Entah kenapa, jadi keinget Musab bin Umair yang dikirim Rasulullah Sallahulaihi wassalam untuk mendapatkan Tholabun nusroh sehingga Madinah bersedia untuk diterapkan Islam kaffah. MasyaAllah 

Perjuangan untuk mengembalikan "heart of Ta Hati" adalah kisah inti dari film Moana ya kan ? apa seru kalau ndak ada challenge - challenge , gimana Moana akhirnya bisa menjadi pelaut ulung ? hingga pada hampir akhir bertemulah dengan Te Ka atau monster api. eh , ngomong - ngomong soal monster, awalnya Moui juga infonya adalah monster yang dikakuti, eh pas didatengi ternyata ya orang hehe. Jadi inget ketika rame-rame dan semakin rame nya Islamopobhia - padahal Islam kaffah se indah itu, ketika segala pertanyaan mu terjawab dari skala individu, keluarga, bangsa, negara, dunia hingga setelah dunia. 

Perjuangan mendekati puncak, akan semakin terlihat tidak mungkin tercapai, Buktinya si Moana menyerah dan menyerahkan kembali hearth of te Hati ke laut. Itu udah mentok ketika ternyata si Moui yang memberikan Tholabun nusroh telah menyerah. Tapi eh tapi, arwah nenek nya dateng dong. Ngapain ? ngingetin lagi bahwa mungkin beban nya terlalu berat atau kalau orang sekarang dibilang "eh iya si kok ternyata idelais banget ya ?" hehe . Ternyata, kalimat itu yang kembali membangkitkan semangat dan keyakinan Moana untuk tidak kembali, karena dia sudah sejauh itu. Jadi keinget quote " When you want to go away, remember yhow long you have been chosen to stay", eyaaaa.... 

Dalam perjuangan mengembalikan peradaban yang sesungguhnya yakni peradaban gemilang mercusuar dengan merujuk pada pedoman dari Sang Pemilik Bumi, Allah Subhanallahu Wataala jelas tidak akan mudah, tapi inget bahwa cahaya fajar tidak akan muncul sebelum melewati gelap dan pekat nya malam. Ye kan ? kecuali saking enak nya ngiler, jadi lupa kalau tiba tiba pagi hehe kapan malamnya ? becandaaaa piece.. 

Masih inget bapak nya Moana yang seneng banget ngelarang anak nya untuk berjuang ? Of course itu adalah bentuk sayang orang tua ke anak. Love love cung mal sarang heyo hehe. Tapi, semua berubah ketika rakyat nya mengalami kesusahan pangan mulai dari tanaman yang mengering, kemudian ikan yang semakin menghilang di pesisir. Awal nya solusi yang diberikan seolah menyelesaikan masalah, seperti menanam di lahan baru, tapi ketika semua solusi not works seperti pindah lahan menjala, kemudian ganti metode penangkapan, semua sudah dicoba tapi hasilnya zero dan tidak menjawab akar masalah. Here it goes, langsung keinget sistem tata kelola negeri ataupun dunia yang solusi nya selalu tambal sulam. Seperti, kalau hutan banyak yang terbakar ya udah buat hutan hujan, eh terbakar lagi, finally ya udah bakar saja huwahaaa. Pernah baca komen yang bilang tentang penjarahan hutan, "kita disuruh menanam seribu pohon , tetapi mereka menebang jutaan."ealaaaah... you see how it goes ? apakah permasalahan terselesaikan tuntas ? jelas tidak, adanya cuman tambal sulam. Ya begitulah sistem tata kelola sekuler kapitalis saat ini. Dan ini nyambung dengan Moana . Eh bentar sebelah mana? 

Inget bagaimana look nya si te Hati tanpa hati ? kegelapan yang menyelebungi. Itu seperti ideologi sekuler kapitalis yang sesungguhnya menjauhkan aturan Pencipta mengatur hidupnya walhasil apa staandar pencapaian dan kebahagiaannya ? Materi saja, karena itulah batas manusia menilai kebahagiaan dengan akal nya. Jadilah, kekayaan hanya berkutat pada yang kaya, yang miskin ya sudah lah. Eits bentar, di bantu si. Alhamdulillah, tapi apakah masalah selesei ? oh tidak. By the time, you will listen and read the same issue. Seperti kuliah kesehatan masyarakat bab gizi, tapi dari jaman kesehatan masyarakat lahir, stunting juga menjadi bahasan utama di negara negara yang dikelas kan "negara berkembang atau negara yang masih akan berkembang". 

Berbagai masalah yang dialami rakyat di Motuini negara nya Moana, tahu solusi hakiki nya apa ? Harus mengembalikan hati nya Te Hati. Hayo, nyambung gak ? Kalau orang yang baca seklebatan akan mikir , bentar-bentar kok adoh e solusine. Kok gak nyambung solusinya ? 
Tapi nenek nya Moana paham, ketika hati nya Te Hati gak segera dikembalikan pada tempatnya, setiap pulau akan satu demi satu menjadi gelap dan tak akan ada kehidupan termasuk pulau tempat iya tinggal. Begitu juga, ketika sistem sekuler kapitalis terus dibiarkan menguasai dunia, selama itulah akan ada kesenjangan yang jauh dalam distribusi hak sesama manusia, makna keadilan dunia yang selalu bermakna ganda, hingga solusi korupsi yang katanya sudah budaya wakakak. Budaya ne siapa ? apakah nenek moyang kita seorang pelaut juga demikian pula ? waits, pelaut dari mana nenek moyang kita ? jangan-jangan dari timur tengah. Eh, jangan sotoy. Bukan sotoy, cuman ngarep si , kalau bisa kecipratan sedikit darah pejuang yang gak mager dari Baginda Rasulullah Sallahu Alaihiwassalam. Entah dari jalur siapa. Tapi walaupun jika tidak begitu adanya, Islam yang sudah mengantarkan manusia pada potensi maksimalnya, akan selalu menjadi penyemangat perjuangan hakiki tentang kembalinya tata kehidupan yang berlandaskan atau ber ideologi yang hakiki yakni Islam kaffah untu menciptakan rahmat bagi seluruh alam dalam naungan apa ? Kalau gak salah, di paragraf di atas bahwa " .... akan tegak kembali khilafah ala minhajinnubuwah." 

Kalau Moana dan Moui finally berhasil mengembalikan hati Te Hati ke tempat yang seharusnya. Nah, kalau kita ? masih perjalanan si, tapi kelihatan si bagaimana tantangannya mulai dibilang tidak pro NKRI, tidak Pancasilais lah, dibubarkan, menyebarkan phobia phobia terhadap islam kaffah dan khilafah. Terus lah berproses karena Moana pun juga belajar menjadi pelaut ulung by proses not by tiba-tiba. 

Barakallah fi umrik buat diri sendiri. Being a quarter of a hundred means that Allah has taking care of you and believe that Allah will always be there and will not go anywhere especially when you keep Remember to Allah. 

With love, 
hamba Allah 

Selasa, 07 April 2020

Amar Makruf Nahi Munkar #tetepamnm


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Mungkin teman-teman yang sudah follow-follow an di instagram dengan ku di @anis_astur sudah sering lihat berbagai postingan ku yang sering dan hampir selalu menggunakan hashtag ini, yakni #tetepamnm.
Daan, gak jarang, ada beberapa DM yang masuk, bertanya, apa sih AMNM itu ?
Yap, kali ini, akan aku coba jelaskan apa itu #tetepamnm dan kenapa harus #tetepamnm ?
So, kata pertama adalah tetep. Tetep adalah bahasa lain dari kata tetap.

Tetap dalam kamus besar bahasa indonesia bermakna tetap1/te·tap/ v selalu berada di tempatnya:, tidak berubah keadaannya :, selalu demikian halnya, berlanjut, tidak putus-putusnya; selalu; terus, untuk selamanya. Apapun yang terjadi, harus tetap.

Kata yang kedua adalah
AMNM adalah singkatan dari Amar Makruf Nahi Munkar. Mengajak pada kebaikan, dan mencegah dari keburukan. Mungkin temen-temen sudah sering baca atau dengan kalimat ini. Yap, amar makruf nahin munkar. Bagi yang belum tahu, berarti ini kosa kata baru. Sip. Semoga bisa terus mempelajari dan mengkaji hal-hal baru terutama untuk terus menguatkan keimanan kita.
Jadi, #tetepamnm adalah upaya ku untuk terus melakukan amar makruf nahi munkar. Sehingga, ketika mau share atau membuat konten yang sifatnya adalah reminder untuk kembali merujuk kepada Islam, segala keraguan mulai dari, "wah, nanti kalau ada yang gak sukak gimana ? wah, nanti kalau akhirnya unfollow gimana, wah, nanti kalau ada temen yang baca, trus gak suka , dan akhirnya pertemanan merenggang gimana?" dan berbagai alasan bisikan setan yang menjadikan aku ragu untuk menyiarkan Islam, semua itu Bismillah aku enyahkan dengan #tetepamnm. No matter what happen just do the amar makruf nahi munkar.
Wuoo, harus se kekeh itu ya menghilangkan berbagai keraguan ? gitu yak ? mungkin temen-temen muncul pertanyaan. Mungkin karena kita hidup di era seperti sekarang yakni di era sekuler kapitalis, orang berbagai hal-hal yang fun atau 4 f, food, fashion, film, and fun akan menjadi hal yang biasa, atau mungkin hal yang ditunggu-tunggu.Tapi, kalau ada orang yang statusnya mengingatkan untuk kembali kepada Islam, itu jadinya kayak "serius banget, atau horor banget, atau sok alim banget." Alhamdulillah, semakin kesini semakin banyak orang yang semakin semangat belajar dan menyebarkan Islam. Nah, tapi, gimaa agar aku tidak kendor dalam belajar dan berbagi tentang Islam ? disanalah muncul #tetepamnm.
Emang kenapa harus melakukan amar makruf nahi munkar ?Semua itu bermula ketika membaca Q.S Ali Imron ayat 110. yang artinya "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."

Disinilah semangat amnm atau amar makruf nahi munkar mulai muncul. Bahwa, umat Islam adalah umat yang terbaik, terbaik disini adalah dalam segala hal mulai dari pemikirannya, perasaannya, sikap nya, sistem pendidikannya, sistem ekonominya, sistem pemerintahannya, sistem politiknya, hingga sistem sosialnya sehingga tercipta peradaban gemilang seperti pada zaman the golden age ketika peradaban Islam menjadi mercusuar dunia. Semua itu baru bisa terwujud dengan syarat jika umat Islam melaksanakan amar makruf nahi munkar. Yakni mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran. Kebaikan ini tidak hanya untuk umat Islam, tetapi untuk semua manusia di muka bumi.

Wuoo.. mungkin temen-temen berfikir, ideal banget sih, apa bisa ? gitu kan ya ?
Menurut ku, disinilah konsep logis dalam konsep membangun peradaban mercusuar dunia yang sudah Allah turunkan bagi manusia yakni ketika ada sikap saling mengingatkan satu sama lain. Sehingga kepedulian satu sama lain tercipta, dengan aspek menyeluruh.
Well, yang bilang ""Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..." itu siapa ?
Itu adalah dari kalamullah, firman Allah Subhanallahu wataala yang menciptakan manusia.
Apa yang tidak mungkin bagi Allah ?
So, disinilah , semangat untuk upaya turut mewujudkan peradaban gemilang itu dimulai dan semoga terus istiqomah yakni dengan #tetepamnm. Saling berbagi, mengingatkan, dan menguatkan dalam ketaatan.

Segitu aja dulu tentang #tetepamnm. Semoga berkah dan bermanfaat.
Sungguh, ilmu Allah Subhanallahu Wata ala sangat luas, mohon masukan juga untuk perbaikan, dan mohon diingatkan juga apabila ada kesalahan .

Temen-temen juga boleh pakai hashtag itu,
semoga menjadi penyemangat ya ...

So
#tetep amnm. 

Senin, 10 Februari 2020

Perubahan itu Pasti




Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sudah lama tidak nulis blog. Maafkan yaa...
Ceritanya, kemarin dapat kelas tentang Perubahan dan Pengembangan Organisasi dan Pelayanan Kesehatan. What I have learned, have strengthen me to keep going on making change ? Adeeh.. sok sok an banget bilang menjadi agen perubahan. Ya begitulah klo bukan agen perubahan, mohon maaf, jadinya emang agak pesimis gitu.

Jadi begini, perubahan itu terjadi dengan alamiah atau tanpa intervensi apapun, itu adalah mitos. Hal ini untuk mencapai level yang paling optimal dalam hasil perubahan. Contoh : Tumbuh kembang bayi mulai dari berjalan, berlari, hingga bisa berbicara merupakan gabungan potensi dalam diri setiap bayi yang distimulus dari eksternal nya secara tepat dan optimal. Sehingga bayi bisa mencapai potensi yang dimilikinya. Klop gitu, antara potensi yang diberikan Allah SWT dengan akal manusia yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. MasyaAllah..

Pertama,  bahwa sebuah perubahan itu butuh agen perubahan yang berani, yakin dengan hal yang mungkin belum bisa dipahami atau dilihat orang lain. Tanpa agen perubahan, perubahan itu seolah fana. Karena jika bukan kita yang menjadi agen perubahan, ya insyaAllah, akan ada agen perubahan yang tentu bukan kita. Apa ruginya ? ya siap-siap aja nyiapin jawaban kenapa tidak memilih menjadi agen perubahan. Padahal sudah tahu, sudah mampu, dan tinggal keputusan akhirnya pada mau atau tidak untuk berubah.

Yang kedua, pada tahap awal perubahan, hanya sedikit orang yang akan mendukung. Wajar tuh, karena orang biasa pada zona nyaman, memiliki ketakutan, dan berbagai persepsi akan tawaran tentang perubahan yang mungkin dianggap bisa membahayakan posisinya. Itu lah kenapa, ada namanya sebuah kurva bahwa dimlai dari sedikit orang setuju, lama kelamaan sambil diupayakan untuk dilakukan komunikasi, maka akan semakin banyak yang menyetujui perubahan.

Begitu juga dengan perubahan sistem sekuler kapitalis kembali ke sistem islam kaffah. Itu semua adalah perubahan dan membutuhkan agen perubahan serta kesabaran karena seperti Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wassalam mulai dari sendiri yang berIslam dan hingga kini ke berbagai penjuru dunia. Berkat syariat dakwah bagi manusia. Bukti sudah ada dengan diturunkan nya AlQuran, dan visi juga sudah ada dengan Islam Rahmatan Lil Almin

Kebangkitan Islam,, adalah suatu kepastian dan janji Allah akan kejayaan kembali kaum muslimin adalah sebuah masa depan yang tanpa ragu adanya. Selain itu, bukti peradaban gemilang masa kekhilafahan telah menjadi bukti bahwa peradaban Islam telah mejadi mercusuar dunia di berbagai bidang dan pelayanan.. So, masih mau gini-gini aja ? Yok terus semangat dan berbagi tentang Islam berama-sama.